Recik Cinta Allah

Ada senandung kesyukuran yang memuntah ruah
Dari sudut-sudut surau sempit di ujung gang
Hingga ke puncak menara mesjid mewah
Semua melafalkan ketundukan yang sama

Demikian nuansa abadi setiap bulan pengampunan
Tasyahud akhir sepertinya menjadi niscaya
Menemani malam-malam penuh berkah
Takbir dan tahmid menjadi penuh semesta
Kesendirian menjadi lokus penghambaan yang fakir

Dahaga yang begitu sangat di siang terik
Menjadi kekhusyu’an dalam shalat malam

Kering bibir dalam menahan dialog subhat
Berubah manis ketika melafalkan dzikir

Kepayahan dalam menahan rasa dan pandangan
Menjadi kerinduan untuk bertemu dengan Nya

Demikian recik-recik cinta Allah sepanjang ramadhan
Yang tidak akan engkau temui pada kalender yang lain

0 comments: